UMKM Surabaya || Cirebon-Jawa Barat - Deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon di gelar di Gedung Negara jalan Siliwangi kampung Krucuk Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksaan Cirebon Minggu 22/12/2019 Pukul 10:00wib.
Acara dihadiri (Deni Hermawan) ketua UMKM Pribumi Jawa Barat (Wartono) plt.Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon serta tamu undangan dari beberapa pelaku usaha UMKM Kabupaten Cirebon, tokoh agama, KSP CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dengan (Sri Rahayu) sebagai ketua UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon.
Dalam sambutannya Sri Rahayu menyampaikan bahwa deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon bukan sekedar seremonial semata namun dirinya menyebutkan acara tersebut lebih untuk mengenalkan kepada Masyarakat, Dinas Pemerintah dan wakil rakyat di Kabupaten Cirebon telah terbentuk dan diresmikan kepengurusannya di Kabupaten Cirebon.
Dijelaskannya bahwa UMKM Pribumi guna memberdayakan pelaku usaha mikro kecil-menengah ke merupakan pemberdayaan usaha kecil-menengah amanat konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 Alinea-4 tentang memajukan kesejahteraan umum, dimana Negara adalah subjek ekonomi politik sehingga Negara wajib berpihak kepada kepentingan rakyat yang lemah dalam mendukung dan memberdayakan serta mengembangkan pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi.
Dimana pemberdayaan pribumi sejatinya pernah diperjuangkan oleh Hos Cokro Aminoto saat menjadi ketua serikat Islam dalam membangun kekuatan ekonomi rakyat pribumi di masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Namun pemerintah kolonial Belanda mampu melemahkan dan melumpuhkannya dengan cara bermitra dengan para pengusaha dan pedagang Cina agar menjadikan rakyat pribumi tetap berada di dalam garis kemiskinan dan tidak mampu mengembangkan peluang usahanya di negeri sendiri. Sehingga para pengusaha dan pebisnis perantau non-pribumi di tanah air menjelma menjadi kartel politik yang berpengaruh sampai dengan saat ini.
Dirinya juga menambahkan, dalam upaya memperjuangkan dan memberdayaan Masyarakat pribumi yang tertuang dalam sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia "Pagedu Go" dan Deklarasi Pengukuhan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon semenjak masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda sampai dengan saat ini belum terwujudkan, sehingga berdampak kepada pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi yang belum mampu bersaing secara setara dan adil.
"Dengan terbentuknya UMKM Pribumi serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dirinya berharap dan yakin produk unggulan UMKM Pribumi selaku pelaku usaha mikro kecil-menengah mampu menembus pasar dunia/go Internasional." Ungkapnya.
Lepas dari itu dirinya menyampaikan upaya pemberdayaan usaha mikro kecil-menengah pribumi bukanlah merupakan sikap sentimen anti Cina/non-pribumi.
Sementara dalam sambutannya Deni Hermawan menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh tim dan panitia serta pelaku usaha mikro kecil-menengah yang telah berjuang dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah hingga terbentuknya UMKM Pribumi di Kabupaten Cirebon.
Disampaiknnya UMKM Pribumi kini sudah terbentuk di 17 Kabupaten.
Guna memotivasi,memudahkan dan mengembangkan bakat dari para pelaku usaha mikro kecil-menengah dirinya memperkenalkan sebuah karya dari UMKM Pribumi berupa Aplikasi "Pagedu Go"/(paguyuban Gerobak Duit) yang dapat di unduh dan di download langsung dari PlayStore serta dapat memberikan peluang bagi para pencari kerja untuk menjadi jasa antar barang/kurir.
"Untuk webnya sendiri kami berencana membuka dengan nama Exspo Go yang nantinya semua UMKM dari setiap Kabupaten harus memilki produk unggulan seperti prodak unggulan dari kota Bogor yaitu sabun yang terbuat dari beras,untuk itu dirinyapun berharap UMKM Pribumi Cirebon dapat berperan dalam menciptakan prodak unggulan untuk diakseskan dan dikenalkan di pameran yang rencananya akan di selenggarakan di bulan juli tahun 2020 di Dubai paparnya.
Menurut Wartono jumlah Koperasi di Kabupaten Cirebon yang tidak berjalan sebanyak 75 dari 756 Koperasi yang berjalan.dari koperasi yang berjalan inilah akan lahir para pelaku usaha mikro kecil-menengah untuk menciptakan peluang usaha kuliner maupun berbagai kerajinan tangan.
Berdasarkan data tahun 2018 yang di anggarkan dari APBD.Kabupaten Cirebon memiliki 31032 pelaku usaha mikro yang tersebar di 412 desa,12 kelurahan dan 40 kecamatan.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Cirebon memilki komitmen untuk membangun masyarakatnya melalui visi Bupati Cirebon periode 2019-2024,yaitu berbudaya,sejahtera, agamis,maju dan aman.
Untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kabupaten dan Kota Cirebon komitmen tersebut di tuangkan dalam program dan kegiatan yang berada di perangkat daerah yaitu di Dinas Koperasi UKM Kabupaten Cirebon.
Dari kegiatan tersebut UMKM dapat menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan dari wirausaha mikro menjadi usaha kecil.
Kami juga punya 3 program unggulan di Kabupaten Cirebon.yang pertama yaitu meningkatkan kelembagaan Koperasi melalui pelatihan permodalan dan sebagainya serta dua program unggulan untuk membangun wirausaha baru melalui pendirian kampung wirausaha di bidang kuliner.
Sejak tahun 2017 yang di selenggarakan di desa Gunung Jati sampai dengan saat ini.dan di tahun 2018 kami membentuk kampung wirausaha di desa Tengah Tani di bidang kuliner dan batik.
di tahun 2019 kami membangun kampung wirausaha di desa Sindangkasih Kecamatan Beber di bidang kulit tas dan sepatu yang omsetnya mencapai puluhan juta,dan di tahun ini pula kita mengikuti beberapa gelar produk seperti di hari koperasi tingkat nasional ke 72 di purwokerto Kami menjadi juara 3 tingkat nasional produk-produk unggulan dari Kabupaten Cirebon dengan mendapatkan penghargaan yang di berikan oleh Mentri Koperasi dan UKM katagori Kabupaten kota.
dan di hari ulang tahun Koperasi tingkat Jawa Barat gelar prodak UMKM khususnya pelaku usaha mikro dari Kabupaten Cirebon melalui pameran dari batik kuliner berhasil menjadi juara ke-2.bahkan dari tanggal 19-22 Desember 2019 hari ini kami tengah mengikuti pameran gelar produk di Graha Siliwangi yang akan ditutup oleh Gubernur Jawa Barat pungkasnya.
Penulis : Wahyudin
Editor : Abdi
UMKM Surabaya || Cirebon-Jawa Barat - Deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon di gelar di Gedung Negara jalan Siliwangi kampung Krucuk Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksaan Cirebon Minggu 22/12/2019 Pukul 10:00wib.
Acara dihadiri (Deni Hermawan) ketua UMKM Pribumi Jawa Barat (Wartono) plt.Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon serta tamu undangan dari beberapa pelaku usaha UMKM Kabupaten Cirebon, tokoh agama, KSP CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dengan (Sri Rahayu) sebagai ketua UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon.
Dalam sambutannya Sri Rahayu menyampaikan bahwa deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon bukan sekedar seremonial semata namun dirinya menyebutkan acara tersebut lebih untuk mengenalkan kepada Masyarakat, Dinas Pemerintah dan wakil rakyat di Kabupaten Cirebon telah terbentuk dan diresmikan kepengurusannya di Kabupaten Cirebon.
Dijelaskannya bahwa UMKM Pribumi guna memberdayakan pelaku usaha mikro kecil-menengah ke merupakan pemberdayaan usaha kecil-menengah amanat konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 Alinea-4 tentang memajukan kesejahteraan umum, dimana Negara adalah subjek ekonomi politik sehingga Negara wajib berpihak kepada kepentingan rakyat yang lemah dalam mendukung dan memberdayakan serta mengembangkan pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi.
Dimana pemberdayaan pribumi sejatinya pernah diperjuangkan oleh Hos Cokro Aminoto saat menjadi ketua serikat Islam dalam membangun kekuatan ekonomi rakyat pribumi di masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Namun pemerintah kolonial Belanda mampu melemahkan dan melumpuhkannya dengan cara bermitra dengan para pengusaha dan pedagang Cina agar menjadikan rakyat pribumi tetap berada di dalam garis kemiskinan dan tidak mampu mengembangkan peluang usahanya di negeri sendiri. Sehingga para pengusaha dan pebisnis perantau non-pribumi di tanah air menjelma menjadi kartel politik yang berpengaruh sampai dengan saat ini.
Dirinya juga menambahkan, dalam upaya memperjuangkan dan memberdayaan Masyarakat pribumi yang tertuang dalam sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia "Pagedu Go" dan Deklarasi Pengukuhan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon semenjak masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda sampai dengan saat ini belum terwujudkan, sehingga berdampak kepada pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi yang belum mampu bersaing secara setara dan adil.
"Dengan terbentuknya UMKM Pribumi serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dirinya berharap dan yakin produk unggulan UMKM Pribumi selaku pelaku usaha mikro kecil-menengah mampu menembus pasar dunia/go Internasional." Ungkapnya.
Lepas dari itu dirinya menyampaikan upaya pemberdayaan usaha mikro kecil-menengah pribumi bukanlah merupakan sikap sentimen anti Cina/non-pribumi.
Sementara dalam sambutannya Deni Hermawan menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh tim dan panitia serta pelaku usaha mikro kecil-menengah yang telah berjuang dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah hingga terbentuknya UMKM Pribumi di Kabupaten Cirebon.
Disampaiknnya UMKM Pribumi kini sudah terbentuk di 17 Kabupaten.
Guna memotivasi,memudahkan dan mengembangkan bakat dari para pelaku usaha mikro kecil-menengah dirinya memperkenalkan sebuah karya dari UMKM Pribumi berupa Aplikasi "Pagedu Go"/(paguyuban Gerobak Duit) yang dapat di unduh dan di download langsung dari PlayStore serta dapat memberikan peluang bagi para pencari kerja untuk menjadi jasa antar barang/kurir.
"Untuk webnya sendiri kami berencana membuka dengan nama Exspo Go yang nantinya semua UMKM dari setiap Kabupaten harus memilki produk unggulan seperti prodak unggulan dari kota Bogor yaitu sabun yang terbuat dari beras,untuk itu dirinyapun berharap UMKM Pribumi Cirebon dapat berperan dalam menciptakan prodak unggulan untuk diakseskan dan dikenalkan di pameran yang rencananya akan di selenggarakan di bulan juli tahun 2020 di Dubai paparnya.
Menurut Wartono jumlah Koperasi di Kabupaten Cirebon yang tidak berjalan sebanyak 75 dari 756 Koperasi yang berjalan.dari koperasi yang berjalan inilah akan lahir para pelaku usaha mikro kecil-menengah untuk menciptakan peluang usaha kuliner maupun berbagai kerajinan tangan.
Berdasarkan data tahun 2018 yang di anggarkan dari APBD.Kabupaten Cirebon memiliki 31032 pelaku usaha mikro yang tersebar di 412 desa,12 kelurahan dan 40 kecamatan.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Cirebon memilki komitmen untuk membangun masyarakatnya melalui visi Bupati Cirebon periode 2019-2024,yaitu berbudaya,sejahtera, agamis,maju dan aman.
Untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kabupaten dan Kota Cirebon komitmen tersebut di tuangkan dalam program dan kegiatan yang berada di perangkat daerah yaitu di Dinas Koperasi UKM Kabupaten Cirebon.
Dari kegiatan tersebut UMKM dapat menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan dari wirausaha mikro menjadi usaha kecil.
Kami juga punya 3 program unggulan di Kabupaten Cirebon.yang pertama yaitu meningkatkan kelembagaan Koperasi melalui pelatihan permodalan dan sebagainya serta dua program unggulan untuk membangun wirausaha baru melalui pendirian kampung wirausaha di bidang kuliner.
Sejak tahun 2017 yang di selenggarakan di desa Gunung Jati sampai dengan saat ini.dan di tahun 2018 kami membentuk kampung wirausaha di desa Tengah Tani di bidang kuliner dan batik.
di tahun 2019 kami membangun kampung wirausaha di desa Sindangkasih Kecamatan Beber di bidang kulit tas dan sepatu yang omsetnya mencapai puluhan juta,dan di tahun ini pula kita mengikuti beberapa gelar produk seperti di hari koperasi tingkat nasional ke 72 di purwokerto Kami menjadi juara 3 tingkat nasional produk-produk unggulan dari Kabupaten Cirebon dengan mendapatkan penghargaan yang di berikan oleh Mentri Koperasi dan UKM katagori Kabupaten kota.
dan di hari ulang tahun Koperasi tingkat Jawa Barat gelar prodak UMKM khususnya pelaku usaha mikro dari Kabupaten Cirebon melalui pameran dari batik kuliner berhasil menjadi juara ke-2.bahkan dari tanggal 19-22 Desember 2019 hari ini kami tengah mengikuti pameran gelar produk di Graha Siliwangi yang akan ditutup oleh Gubernur Jawa Barat pungkasnya.
Penulis : Wahyudin
Editor : Abdi
UMKM Surabaya || Cirebon-Jawa Barat - Deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon di gelar di Gedung Negara jalan Siliwangi kampung Krucuk Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksaan Cirebon Minggu 22/12/2019 Pukul 10:00wib.
Acara dihadiri (Deni Hermawan) ketua UMKM Pribumi Jawa Barat (Wartono) plt.Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon serta tamu undangan dari beberapa pelaku usaha UMKM Kabupaten Cirebon, tokoh agama, KSP CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dengan (Sri Rahayu) sebagai ketua UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon.
Dalam sambutannya Sri Rahayu menyampaikan bahwa deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon bukan sekedar seremonial semata namun dirinya menyebutkan acara tersebut lebih untuk mengenalkan kepada Masyarakat, Dinas Pemerintah dan wakil rakyat di Kabupaten Cirebon telah terbentuk dan diresmikan kepengurusannya di Kabupaten Cirebon.
Dijelaskannya bahwa UMKM Pribumi guna memberdayakan pelaku usaha mikro kecil-menengah ke merupakan pemberdayaan usaha kecil-menengah amanat konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 Alinea-4 tentang memajukan kesejahteraan umum, dimana Negara adalah subjek ekonomi politik sehingga Negara wajib berpihak kepada kepentingan rakyat yang lemah dalam mendukung dan memberdayakan serta mengembangkan pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi.
Dimana pemberdayaan pribumi sejatinya pernah diperjuangkan oleh Hos Cokro Aminoto saat menjadi ketua serikat Islam dalam membangun kekuatan ekonomi rakyat pribumi di masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Namun pemerintah kolonial Belanda mampu melemahkan dan melumpuhkannya dengan cara bermitra dengan para pengusaha dan pedagang Cina agar menjadikan rakyat pribumi tetap berada di dalam garis kemiskinan dan tidak mampu mengembangkan peluang usahanya di negeri sendiri. Sehingga para pengusaha dan pebisnis perantau non-pribumi di tanah air menjelma menjadi kartel politik yang berpengaruh sampai dengan saat ini.
Dirinya juga menambahkan, dalam upaya memperjuangkan dan memberdayaan Masyarakat pribumi yang tertuang dalam sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia "Pagedu Go" dan Deklarasi Pengukuhan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon semenjak masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda sampai dengan saat ini belum terwujudkan, sehingga berdampak kepada pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi yang belum mampu bersaing secara setara dan adil.
"Dengan terbentuknya UMKM Pribumi serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dirinya berharap dan yakin produk unggulan UMKM Pribumi selaku pelaku usaha mikro kecil-menengah mampu menembus pasar dunia/go Internasional." Ungkapnya.
Lepas dari itu dirinya menyampaikan upaya pemberdayaan usaha mikro kecil-menengah pribumi bukanlah merupakan sikap sentimen anti Cina/non-pribumi.
Sementara dalam sambutannya Deni Hermawan menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh tim dan panitia serta pelaku usaha mikro kecil-menengah yang telah berjuang dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah hingga terbentuknya UMKM Pribumi di Kabupaten Cirebon.
Disampaiknnya UMKM Pribumi kini sudah terbentuk di 17 Kabupaten.
Guna memotivasi,memudahkan dan mengembangkan bakat dari para pelaku usaha mikro kecil-menengah dirinya memperkenalkan sebuah karya dari UMKM Pribumi berupa Aplikasi "Pagedu Go"/(paguyuban Gerobak Duit) yang dapat di unduh dan di download langsung dari PlayStore serta dapat memberikan peluang bagi para pencari kerja untuk menjadi jasa antar barang/kurir.
"Untuk webnya sendiri kami berencana membuka dengan nama Exspo Go yang nantinya semua UMKM dari setiap Kabupaten harus memilki produk unggulan seperti prodak unggulan dari kota Bogor yaitu sabun yang terbuat dari beras,untuk itu dirinyapun berharap UMKM Pribumi Cirebon dapat berperan dalam menciptakan prodak unggulan untuk diakseskan dan dikenalkan di pameran yang rencananya akan di selenggarakan di bulan juli tahun 2020 di Dubai paparnya.
Menurut Wartono jumlah Koperasi di Kabupaten Cirebon yang tidak berjalan sebanyak 75 dari 756 Koperasi yang berjalan.dari koperasi yang berjalan inilah akan lahir para pelaku usaha mikro kecil-menengah untuk menciptakan peluang usaha kuliner maupun berbagai kerajinan tangan.
Berdasarkan data tahun 2018 yang di anggarkan dari APBD.Kabupaten Cirebon memiliki 31032 pelaku usaha mikro yang tersebar di 412 desa,12 kelurahan dan 40 kecamatan.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Cirebon memilki komitmen untuk membangun masyarakatnya melalui visi Bupati Cirebon periode 2019-2024,yaitu berbudaya,sejahtera, agamis,maju dan aman.
Untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kabupaten dan Kota Cirebon komitmen tersebut di tuangkan dalam program dan kegiatan yang berada di perangkat daerah yaitu di Dinas Koperasi UKM Kabupaten Cirebon.
Dari kegiatan tersebut UMKM dapat menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan dari wirausaha mikro menjadi usaha kecil.
Kami juga punya 3 program unggulan di Kabupaten Cirebon.yang pertama yaitu meningkatkan kelembagaan Koperasi melalui pelatihan permodalan dan sebagainya serta dua program unggulan untuk membangun wirausaha baru melalui pendirian kampung wirausaha di bidang kuliner.
Sejak tahun 2017 yang di selenggarakan di desa Gunung Jati sampai dengan saat ini.dan di tahun 2018 kami membentuk kampung wirausaha di desa Tengah Tani di bidang kuliner dan batik.
di tahun 2019 kami membangun kampung wirausaha di desa Sindangkasih Kecamatan Beber di bidang kulit tas dan sepatu yang omsetnya mencapai puluhan juta,dan di tahun ini pula kita mengikuti beberapa gelar produk seperti di hari koperasi tingkat nasional ke 72 di purwokerto Kami menjadi juara 3 tingkat nasional produk-produk unggulan dari Kabupaten Cirebon dengan mendapatkan penghargaan yang di berikan oleh Mentri Koperasi dan UKM katagori Kabupaten kota.
dan di hari ulang tahun Koperasi tingkat Jawa Barat gelar prodak UMKM khususnya pelaku usaha mikro dari Kabupaten Cirebon melalui pameran dari batik kuliner berhasil menjadi juara ke-2.bahkan dari tanggal 19-22 Desember 2019 hari ini kami tengah mengikuti pameran gelar produk di Graha Siliwangi yang akan ditutup oleh Gubernur Jawa Barat pungkasnya.
Penulis : Wahyudin
Editor : Abdi
UMKM Surabaya || Cirebon-Jawa Barat - Deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon di gelar di Gedung Negara jalan Siliwangi kampung Krucuk Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksaan Cirebon Minggu 22/12/2019 Pukul 10:00wib.
Acara dihadiri (Deni Hermawan) ketua UMKM Pribumi Jawa Barat (Wartono) plt.Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon serta tamu undangan dari beberapa pelaku usaha UMKM Kabupaten Cirebon, tokoh agama, KSP CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dengan (Sri Rahayu) sebagai ketua UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon.
Dalam sambutannya Sri Rahayu menyampaikan bahwa deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon bukan sekedar seremonial semata namun dirinya menyebutkan acara tersebut lebih untuk mengenalkan kepada Masyarakat, Dinas Pemerintah dan wakil rakyat di Kabupaten Cirebon telah terbentuk dan diresmikan kepengurusannya di Kabupaten Cirebon.
Dijelaskannya bahwa UMKM Pribumi guna memberdayakan pelaku usaha mikro kecil-menengah ke merupakan pemberdayaan usaha kecil-menengah amanat konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 Alinea-4 tentang memajukan kesejahteraan umum, dimana Negara adalah subjek ekonomi politik sehingga Negara wajib berpihak kepada kepentingan rakyat yang lemah dalam mendukung dan memberdayakan serta mengembangkan pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi.
Dimana pemberdayaan pribumi sejatinya pernah diperjuangkan oleh Hos Cokro Aminoto saat menjadi ketua serikat Islam dalam membangun kekuatan ekonomi rakyat pribumi di masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Namun pemerintah kolonial Belanda mampu melemahkan dan melumpuhkannya dengan cara bermitra dengan para pengusaha dan pedagang Cina agar menjadikan rakyat pribumi tetap berada di dalam garis kemiskinan dan tidak mampu mengembangkan peluang usahanya di negeri sendiri. Sehingga para pengusaha dan pebisnis perantau non-pribumi di tanah air menjelma menjadi kartel politik yang berpengaruh sampai dengan saat ini.
Dirinya juga menambahkan, dalam upaya memperjuangkan dan memberdayaan Masyarakat pribumi yang tertuang dalam sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia "Pagedu Go" dan Deklarasi Pengukuhan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon semenjak masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda sampai dengan saat ini belum terwujudkan, sehingga berdampak kepada pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi yang belum mampu bersaing secara setara dan adil.
"Dengan terbentuknya UMKM Pribumi serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dirinya berharap dan yakin produk unggulan UMKM Pribumi selaku pelaku usaha mikro kecil-menengah mampu menembus pasar dunia/go Internasional." Ungkapnya.
Lepas dari itu dirinya menyampaikan upaya pemberdayaan usaha mikro kecil-menengah pribumi bukanlah merupakan sikap sentimen anti Cina/non-pribumi.
Sementara dalam sambutannya Deni Hermawan menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh tim dan panitia serta pelaku usaha mikro kecil-menengah yang telah berjuang dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah hingga terbentuknya UMKM Pribumi di Kabupaten Cirebon.
Disampaiknnya UMKM Pribumi kini sudah terbentuk di 17 Kabupaten.
Guna memotivasi,memudahkan dan mengembangkan bakat dari para pelaku usaha mikro kecil-menengah dirinya memperkenalkan sebuah karya dari UMKM Pribumi berupa Aplikasi "Pagedu Go"/(paguyuban Gerobak Duit) yang dapat di unduh dan di download langsung dari PlayStore serta dapat memberikan peluang bagi para pencari kerja untuk menjadi jasa antar barang/kurir.
"Untuk webnya sendiri kami berencana membuka dengan nama Exspo Go yang nantinya semua UMKM dari setiap Kabupaten harus memilki produk unggulan seperti prodak unggulan dari kota Bogor yaitu sabun yang terbuat dari beras,untuk itu dirinyapun berharap UMKM Pribumi Cirebon dapat berperan dalam menciptakan prodak unggulan untuk diakseskan dan dikenalkan di pameran yang rencananya akan di selenggarakan di bulan juli tahun 2020 di Dubai paparnya.
Menurut Wartono jumlah Koperasi di Kabupaten Cirebon yang tidak berjalan sebanyak 75 dari 756 Koperasi yang berjalan.dari koperasi yang berjalan inilah akan lahir para pelaku usaha mikro kecil-menengah untuk menciptakan peluang usaha kuliner maupun berbagai kerajinan tangan.
Berdasarkan data tahun 2018 yang di anggarkan dari APBD.Kabupaten Cirebon memiliki 31032 pelaku usaha mikro yang tersebar di 412 desa,12 kelurahan dan 40 kecamatan.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Cirebon memilki komitmen untuk membangun masyarakatnya melalui visi Bupati Cirebon periode 2019-2024,yaitu berbudaya,sejahtera, agamis,maju dan aman.
Untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kabupaten dan Kota Cirebon komitmen tersebut di tuangkan dalam program dan kegiatan yang berada di perangkat daerah yaitu di Dinas Koperasi UKM Kabupaten Cirebon.
Dari kegiatan tersebut UMKM dapat menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan dari wirausaha mikro menjadi usaha kecil.
Kami juga punya 3 program unggulan di Kabupaten Cirebon.yang pertama yaitu meningkatkan kelembagaan Koperasi melalui pelatihan permodalan dan sebagainya serta dua program unggulan untuk membangun wirausaha baru melalui pendirian kampung wirausaha di bidang kuliner.
Sejak tahun 2017 yang di selenggarakan di desa Gunung Jati sampai dengan saat ini.dan di tahun 2018 kami membentuk kampung wirausaha di desa Tengah Tani di bidang kuliner dan batik.
di tahun 2019 kami membangun kampung wirausaha di desa Sindangkasih Kecamatan Beber di bidang kulit tas dan sepatu yang omsetnya mencapai puluhan juta,dan di tahun ini pula kita mengikuti beberapa gelar produk seperti di hari koperasi tingkat nasional ke 72 di purwokerto Kami menjadi juara 3 tingkat nasional produk-produk unggulan dari Kabupaten Cirebon dengan mendapatkan penghargaan yang di berikan oleh Mentri Koperasi dan UKM katagori Kabupaten kota.
dan di hari ulang tahun Koperasi tingkat Jawa Barat gelar prodak UMKM khususnya pelaku usaha mikro dari Kabupaten Cirebon melalui pameran dari batik kuliner berhasil menjadi juara ke-2.bahkan dari tanggal 19-22 Desember 2019 hari ini kami tengah mengikuti pameran gelar produk di Graha Siliwangi yang akan ditutup oleh Gubernur Jawa Barat pungkasnya.
Penulis : Wahyudin
Editor : Abdi
UMKM Surabaya || Cirebon-Jawa Barat - Deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon di gelar di Gedung Negara jalan Siliwangi kampung Krucuk Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksaan Cirebon Minggu 22/12/2019 Pukul 10:00wib.
Acara dihadiri (Deni Hermawan) ketua UMKM Pribumi Jawa Barat (Wartono) plt.Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon serta tamu undangan dari beberapa pelaku usaha UMKM Kabupaten Cirebon, tokoh agama, KSP CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dengan (Sri Rahayu) sebagai ketua UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon.
Dalam sambutannya Sri Rahayu menyampaikan bahwa deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon bukan sekedar seremonial semata namun dirinya menyebutkan acara tersebut lebih untuk mengenalkan kepada Masyarakat, Dinas Pemerintah dan wakil rakyat di Kabupaten Cirebon telah terbentuk dan diresmikan kepengurusannya di Kabupaten Cirebon.
Dijelaskannya bahwa UMKM Pribumi guna memberdayakan pelaku usaha mikro kecil-menengah ke merupakan pemberdayaan usaha kecil-menengah amanat konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 Alinea-4 tentang memajukan kesejahteraan umum, dimana Negara adalah subjek ekonomi politik sehingga Negara wajib berpihak kepada kepentingan rakyat yang lemah dalam mendukung dan memberdayakan serta mengembangkan pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi.
Dimana pemberdayaan pribumi sejatinya pernah diperjuangkan oleh Hos Cokro Aminoto saat menjadi ketua serikat Islam dalam membangun kekuatan ekonomi rakyat pribumi di masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Namun pemerintah kolonial Belanda mampu melemahkan dan melumpuhkannya dengan cara bermitra dengan para pengusaha dan pedagang Cina agar menjadikan rakyat pribumi tetap berada di dalam garis kemiskinan dan tidak mampu mengembangkan peluang usahanya di negeri sendiri. Sehingga para pengusaha dan pebisnis perantau non-pribumi di tanah air menjelma menjadi kartel politik yang berpengaruh sampai dengan saat ini.
Dirinya juga menambahkan, dalam upaya memperjuangkan dan memberdayaan Masyarakat pribumi yang tertuang dalam sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia "Pagedu Go" dan Deklarasi Pengukuhan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon semenjak masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda sampai dengan saat ini belum terwujudkan, sehingga berdampak kepada pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi yang belum mampu bersaing secara setara dan adil.
"Dengan terbentuknya UMKM Pribumi serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dirinya berharap dan yakin produk unggulan UMKM Pribumi selaku pelaku usaha mikro kecil-menengah mampu menembus pasar dunia/go Internasional." Ungkapnya.
Lepas dari itu dirinya menyampaikan upaya pemberdayaan usaha mikro kecil-menengah pribumi bukanlah merupakan sikap sentimen anti Cina/non-pribumi.
Sementara dalam sambutannya Deni Hermawan menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh tim dan panitia serta pelaku usaha mikro kecil-menengah yang telah berjuang dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah hingga terbentuknya UMKM Pribumi di Kabupaten Cirebon.
Disampaiknnya UMKM Pribumi kini sudah terbentuk di 17 Kabupaten.
Guna memotivasi,memudahkan dan mengembangkan bakat dari para pelaku usaha mikro kecil-menengah dirinya memperkenalkan sebuah karya dari UMKM Pribumi berupa Aplikasi "Pagedu Go"/(paguyuban Gerobak Duit) yang dapat di unduh dan di download langsung dari PlayStore serta dapat memberikan peluang bagi para pencari kerja untuk menjadi jasa antar barang/kurir.
"Untuk webnya sendiri kami berencana membuka dengan nama Exspo Go yang nantinya semua UMKM dari setiap Kabupaten harus memilki produk unggulan seperti prodak unggulan dari kota Bogor yaitu sabun yang terbuat dari beras,untuk itu dirinyapun berharap UMKM Pribumi Cirebon dapat berperan dalam menciptakan prodak unggulan untuk diakseskan dan dikenalkan di pameran yang rencananya akan di selenggarakan di bulan juli tahun 2020 di Dubai paparnya.
Menurut Wartono jumlah Koperasi di Kabupaten Cirebon yang tidak berjalan sebanyak 75 dari 756 Koperasi yang berjalan.dari koperasi yang berjalan inilah akan lahir para pelaku usaha mikro kecil-menengah untuk menciptakan peluang usaha kuliner maupun berbagai kerajinan tangan.
Berdasarkan data tahun 2018 yang di anggarkan dari APBD.Kabupaten Cirebon memiliki 31032 pelaku usaha mikro yang tersebar di 412 desa,12 kelurahan dan 40 kecamatan.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Cirebon memilki komitmen untuk membangun masyarakatnya melalui visi Bupati Cirebon periode 2019-2024,yaitu berbudaya,sejahtera, agamis,maju dan aman.
Untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kabupaten dan Kota Cirebon komitmen tersebut di tuangkan dalam program dan kegiatan yang berada di perangkat daerah yaitu di Dinas Koperasi UKM Kabupaten Cirebon.
Dari kegiatan tersebut UMKM dapat menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan dari wirausaha mikro menjadi usaha kecil.
Kami juga punya 3 program unggulan di Kabupaten Cirebon.yang pertama yaitu meningkatkan kelembagaan Koperasi melalui pelatihan permodalan dan sebagainya serta dua program unggulan untuk membangun wirausaha baru melalui pendirian kampung wirausaha di bidang kuliner.
Sejak tahun 2017 yang di selenggarakan di desa Gunung Jati sampai dengan saat ini.dan di tahun 2018 kami membentuk kampung wirausaha di desa Tengah Tani di bidang kuliner dan batik.
di tahun 2019 kami membangun kampung wirausaha di desa Sindangkasih Kecamatan Beber di bidang kulit tas dan sepatu yang omsetnya mencapai puluhan juta,dan di tahun ini pula kita mengikuti beberapa gelar produk seperti di hari koperasi tingkat nasional ke 72 di purwokerto Kami menjadi juara 3 tingkat nasional produk-produk unggulan dari Kabupaten Cirebon dengan mendapatkan penghargaan yang di berikan oleh Mentri Koperasi dan UKM katagori Kabupaten kota.
dan di hari ulang tahun Koperasi tingkat Jawa Barat gelar prodak UMKM khususnya pelaku usaha mikro dari Kabupaten Cirebon melalui pameran dari batik kuliner berhasil menjadi juara ke-2.bahkan dari tanggal 19-22 Desember 2019 hari ini kami tengah mengikuti pameran gelar produk di Graha Siliwangi yang akan ditutup oleh Gubernur Jawa Barat pungkasnya.
Penulis : Wahyudin
Editor : Abdi
UMKM Surabaya || Cirebon-Jawa Barat - Deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon di gelar di Gedung Negara jalan Siliwangi kampung Krucuk Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksaan Cirebon Minggu 22/12/2019 Pukul 10:00wib.
Acara dihadiri (Deni Hermawan) ketua UMKM Pribumi Jawa Barat (Wartono) plt.Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon serta tamu undangan dari beberapa pelaku usaha UMKM Kabupaten Cirebon, tokoh agama, KSP CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dengan (Sri Rahayu) sebagai ketua UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon.
Dalam sambutannya Sri Rahayu menyampaikan bahwa deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon bukan sekedar seremonial semata namun dirinya menyebutkan acara tersebut lebih untuk mengenalkan kepada Masyarakat, Dinas Pemerintah dan wakil rakyat di Kabupaten Cirebon telah terbentuk dan diresmikan kepengurusannya di Kabupaten Cirebon.
Dijelaskannya bahwa UMKM Pribumi guna memberdayakan pelaku usaha mikro kecil-menengah ke merupakan pemberdayaan usaha kecil-menengah amanat konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 Alinea-4 tentang memajukan kesejahteraan umum, dimana Negara adalah subjek ekonomi politik sehingga Negara wajib berpihak kepada kepentingan rakyat yang lemah dalam mendukung dan memberdayakan serta mengembangkan pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi.
Dimana pemberdayaan pribumi sejatinya pernah diperjuangkan oleh Hos Cokro Aminoto saat menjadi ketua serikat Islam dalam membangun kekuatan ekonomi rakyat pribumi di masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Namun pemerintah kolonial Belanda mampu melemahkan dan melumpuhkannya dengan cara bermitra dengan para pengusaha dan pedagang Cina agar menjadikan rakyat pribumi tetap berada di dalam garis kemiskinan dan tidak mampu mengembangkan peluang usahanya di negeri sendiri. Sehingga para pengusaha dan pebisnis perantau non-pribumi di tanah air menjelma menjadi kartel politik yang berpengaruh sampai dengan saat ini.
Dirinya juga menambahkan, dalam upaya memperjuangkan dan memberdayaan Masyarakat pribumi yang tertuang dalam sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia "Pagedu Go" dan Deklarasi Pengukuhan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon semenjak masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda sampai dengan saat ini belum terwujudkan, sehingga berdampak kepada pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi yang belum mampu bersaing secara setara dan adil.
"Dengan terbentuknya UMKM Pribumi serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dirinya berharap dan yakin produk unggulan UMKM Pribumi selaku pelaku usaha mikro kecil-menengah mampu menembus pasar dunia/go Internasional." Ungkapnya.
Lepas dari itu dirinya menyampaikan upaya pemberdayaan usaha mikro kecil-menengah pribumi bukanlah merupakan sikap sentimen anti Cina/non-pribumi.
Sementara dalam sambutannya Deni Hermawan menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh tim dan panitia serta pelaku usaha mikro kecil-menengah yang telah berjuang dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah hingga terbentuknya UMKM Pribumi di Kabupaten Cirebon.
Disampaiknnya UMKM Pribumi kini sudah terbentuk di 17 Kabupaten.
Guna memotivasi,memudahkan dan mengembangkan bakat dari para pelaku usaha mikro kecil-menengah dirinya memperkenalkan sebuah karya dari UMKM Pribumi berupa Aplikasi "Pagedu Go"/(paguyuban Gerobak Duit) yang dapat di unduh dan di download langsung dari PlayStore serta dapat memberikan peluang bagi para pencari kerja untuk menjadi jasa antar barang/kurir.
"Untuk webnya sendiri kami berencana membuka dengan nama Exspo Go yang nantinya semua UMKM dari setiap Kabupaten harus memilki produk unggulan seperti prodak unggulan dari kota Bogor yaitu sabun yang terbuat dari beras,untuk itu dirinyapun berharap UMKM Pribumi Cirebon dapat berperan dalam menciptakan prodak unggulan untuk diakseskan dan dikenalkan di pameran yang rencananya akan di selenggarakan di bulan juli tahun 2020 di Dubai paparnya.
Menurut Wartono jumlah Koperasi di Kabupaten Cirebon yang tidak berjalan sebanyak 75 dari 756 Koperasi yang berjalan.dari koperasi yang berjalan inilah akan lahir para pelaku usaha mikro kecil-menengah untuk menciptakan peluang usaha kuliner maupun berbagai kerajinan tangan.
Berdasarkan data tahun 2018 yang di anggarkan dari APBD.Kabupaten Cirebon memiliki 31032 pelaku usaha mikro yang tersebar di 412 desa,12 kelurahan dan 40 kecamatan.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Cirebon memilki komitmen untuk membangun masyarakatnya melalui visi Bupati Cirebon periode 2019-2024,yaitu berbudaya,sejahtera, agamis,maju dan aman.
Untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kabupaten dan Kota Cirebon komitmen tersebut di tuangkan dalam program dan kegiatan yang berada di perangkat daerah yaitu di Dinas Koperasi UKM Kabupaten Cirebon.
Dari kegiatan tersebut UMKM dapat menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan dari wirausaha mikro menjadi usaha kecil.
Kami juga punya 3 program unggulan di Kabupaten Cirebon.yang pertama yaitu meningkatkan kelembagaan Koperasi melalui pelatihan permodalan dan sebagainya serta dua program unggulan untuk membangun wirausaha baru melalui pendirian kampung wirausaha di bidang kuliner.
Sejak tahun 2017 yang di selenggarakan di desa Gunung Jati sampai dengan saat ini.dan di tahun 2018 kami membentuk kampung wirausaha di desa Tengah Tani di bidang kuliner dan batik.
di tahun 2019 kami membangun kampung wirausaha di desa Sindangkasih Kecamatan Beber di bidang kulit tas dan sepatu yang omsetnya mencapai puluhan juta,dan di tahun ini pula kita mengikuti beberapa gelar produk seperti di hari koperasi tingkat nasional ke 72 di purwokerto Kami menjadi juara 3 tingkat nasional produk-produk unggulan dari Kabupaten Cirebon dengan mendapatkan penghargaan yang di berikan oleh Mentri Koperasi dan UKM katagori Kabupaten kota.
dan di hari ulang tahun Koperasi tingkat Jawa Barat gelar prodak UMKM khususnya pelaku usaha mikro dari Kabupaten Cirebon melalui pameran dari batik kuliner berhasil menjadi juara ke-2.bahkan dari tanggal 19-22 Desember 2019 hari ini kami tengah mengikuti pameran gelar produk di Graha Siliwangi yang akan ditutup oleh Gubernur Jawa Barat pungkasnya.
Penulis : Wahyudin
Editor : Abdi
UMKM Surabaya || Cirebon-Jawa Barat - Deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon di gelar di Gedung Negara jalan Siliwangi kampung Krucuk Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksaan Cirebon Minggu 22/12/2019 Pukul 10:00wib.
Acara dihadiri (Deni Hermawan) ketua UMKM Pribumi Jawa Barat (Wartono) plt.Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon serta tamu undangan dari beberapa pelaku usaha UMKM Kabupaten Cirebon, tokoh agama, KSP CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dengan (Sri Rahayu) sebagai ketua UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon.
Dalam sambutannya Sri Rahayu menyampaikan bahwa deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon bukan sekedar seremonial semata namun dirinya menyebutkan acara tersebut lebih untuk mengenalkan kepada Masyarakat, Dinas Pemerintah dan wakil rakyat di Kabupaten Cirebon telah terbentuk dan diresmikan kepengurusannya di Kabupaten Cirebon.
Dijelaskannya bahwa UMKM Pribumi guna memberdayakan pelaku usaha mikro kecil-menengah ke merupakan pemberdayaan usaha kecil-menengah amanat konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 Alinea-4 tentang memajukan kesejahteraan umum, dimana Negara adalah subjek ekonomi politik sehingga Negara wajib berpihak kepada kepentingan rakyat yang lemah dalam mendukung dan memberdayakan serta mengembangkan pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi.
Dimana pemberdayaan pribumi sejatinya pernah diperjuangkan oleh Hos Cokro Aminoto saat menjadi ketua serikat Islam dalam membangun kekuatan ekonomi rakyat pribumi di masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Namun pemerintah kolonial Belanda mampu melemahkan dan melumpuhkannya dengan cara bermitra dengan para pengusaha dan pedagang Cina agar menjadikan rakyat pribumi tetap berada di dalam garis kemiskinan dan tidak mampu mengembangkan peluang usahanya di negeri sendiri. Sehingga para pengusaha dan pebisnis perantau non-pribumi di tanah air menjelma menjadi kartel politik yang berpengaruh sampai dengan saat ini.
Dirinya juga menambahkan, dalam upaya memperjuangkan dan memberdayaan Masyarakat pribumi yang tertuang dalam sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia "Pagedu Go" dan Deklarasi Pengukuhan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon semenjak masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda sampai dengan saat ini belum terwujudkan, sehingga berdampak kepada pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi yang belum mampu bersaing secara setara dan adil.
"Dengan terbentuknya UMKM Pribumi serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dirinya berharap dan yakin produk unggulan UMKM Pribumi selaku pelaku usaha mikro kecil-menengah mampu menembus pasar dunia/go Internasional." Ungkapnya.
Lepas dari itu dirinya menyampaikan upaya pemberdayaan usaha mikro kecil-menengah pribumi bukanlah merupakan sikap sentimen anti Cina/non-pribumi.
Sementara dalam sambutannya Deni Hermawan menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh tim dan panitia serta pelaku usaha mikro kecil-menengah yang telah berjuang dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah hingga terbentuknya UMKM Pribumi di Kabupaten Cirebon.
Disampaiknnya UMKM Pribumi kini sudah terbentuk di 17 Kabupaten.
Guna memotivasi,memudahkan dan mengembangkan bakat dari para pelaku usaha mikro kecil-menengah dirinya memperkenalkan sebuah karya dari UMKM Pribumi berupa Aplikasi "Pagedu Go"/(paguyuban Gerobak Duit) yang dapat di unduh dan di download langsung dari PlayStore serta dapat memberikan peluang bagi para pencari kerja untuk menjadi jasa antar barang/kurir.
"Untuk webnya sendiri kami berencana membuka dengan nama Exspo Go yang nantinya semua UMKM dari setiap Kabupaten harus memilki produk unggulan seperti prodak unggulan dari kota Bogor yaitu sabun yang terbuat dari beras,untuk itu dirinyapun berharap UMKM Pribumi Cirebon dapat berperan dalam menciptakan prodak unggulan untuk diakseskan dan dikenalkan di pameran yang rencananya akan di selenggarakan di bulan juli tahun 2020 di Dubai paparnya.
Menurut Wartono jumlah Koperasi di Kabupaten Cirebon yang tidak berjalan sebanyak 75 dari 756 Koperasi yang berjalan.dari koperasi yang berjalan inilah akan lahir para pelaku usaha mikro kecil-menengah untuk menciptakan peluang usaha kuliner maupun berbagai kerajinan tangan.
Berdasarkan data tahun 2018 yang di anggarkan dari APBD.Kabupaten Cirebon memiliki 31032 pelaku usaha mikro yang tersebar di 412 desa,12 kelurahan dan 40 kecamatan.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Cirebon memilki komitmen untuk membangun masyarakatnya melalui visi Bupati Cirebon periode 2019-2024,yaitu berbudaya,sejahtera, agamis,maju dan aman.
Untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kabupaten dan Kota Cirebon komitmen tersebut di tuangkan dalam program dan kegiatan yang berada di perangkat daerah yaitu di Dinas Koperasi UKM Kabupaten Cirebon.
Dari kegiatan tersebut UMKM dapat menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan dari wirausaha mikro menjadi usaha kecil.
Kami juga punya 3 program unggulan di Kabupaten Cirebon.yang pertama yaitu meningkatkan kelembagaan Koperasi melalui pelatihan permodalan dan sebagainya serta dua program unggulan untuk membangun wirausaha baru melalui pendirian kampung wirausaha di bidang kuliner.
Sejak tahun 2017 yang di selenggarakan di desa Gunung Jati sampai dengan saat ini.dan di tahun 2018 kami membentuk kampung wirausaha di desa Tengah Tani di bidang kuliner dan batik.
di tahun 2019 kami membangun kampung wirausaha di desa Sindangkasih Kecamatan Beber di bidang kulit tas dan sepatu yang omsetnya mencapai puluhan juta,dan di tahun ini pula kita mengikuti beberapa gelar produk seperti di hari koperasi tingkat nasional ke 72 di purwokerto Kami menjadi juara 3 tingkat nasional produk-produk unggulan dari Kabupaten Cirebon dengan mendapatkan penghargaan yang di berikan oleh Mentri Koperasi dan UKM katagori Kabupaten kota.
dan di hari ulang tahun Koperasi tingkat Jawa Barat gelar prodak UMKM khususnya pelaku usaha mikro dari Kabupaten Cirebon melalui pameran dari batik kuliner berhasil menjadi juara ke-2.bahkan dari tanggal 19-22 Desember 2019 hari ini kami tengah mengikuti pameran gelar produk di Graha Siliwangi yang akan ditutup oleh Gubernur Jawa Barat pungkasnya.
Penulis : Wahyudin
Editor : Abdi
UMKM Surabaya || Cirebon-Jawa Barat - Deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon di gelar di Gedung Negara jalan Siliwangi kampung Krucuk Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksaan Cirebon Minggu 22/12/2019 Pukul 10:00wib.
Acara dihadiri (Deni Hermawan) ketua UMKM Pribumi Jawa Barat (Wartono) plt.Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon serta tamu undangan dari beberapa pelaku usaha UMKM Kabupaten Cirebon, tokoh agama, KSP CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dengan (Sri Rahayu) sebagai ketua UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon.
Dalam sambutannya Sri Rahayu menyampaikan bahwa deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon bukan sekedar seremonial semata namun dirinya menyebutkan acara tersebut lebih untuk mengenalkan kepada Masyarakat, Dinas Pemerintah dan wakil rakyat di Kabupaten Cirebon telah terbentuk dan diresmikan kepengurusannya di Kabupaten Cirebon.
Dijelaskannya bahwa UMKM Pribumi guna memberdayakan pelaku usaha mikro kecil-menengah ke merupakan pemberdayaan usaha kecil-menengah amanat konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 Alinea-4 tentang memajukan kesejahteraan umum, dimana Negara adalah subjek ekonomi politik sehingga Negara wajib berpihak kepada kepentingan rakyat yang lemah dalam mendukung dan memberdayakan serta mengembangkan pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi.
Dimana pemberdayaan pribumi sejatinya pernah diperjuangkan oleh Hos Cokro Aminoto saat menjadi ketua serikat Islam dalam membangun kekuatan ekonomi rakyat pribumi di masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Namun pemerintah kolonial Belanda mampu melemahkan dan melumpuhkannya dengan cara bermitra dengan para pengusaha dan pedagang Cina agar menjadikan rakyat pribumi tetap berada di dalam garis kemiskinan dan tidak mampu mengembangkan peluang usahanya di negeri sendiri. Sehingga para pengusaha dan pebisnis perantau non-pribumi di tanah air menjelma menjadi kartel politik yang berpengaruh sampai dengan saat ini.
Dirinya juga menambahkan, dalam upaya memperjuangkan dan memberdayaan Masyarakat pribumi yang tertuang dalam sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia "Pagedu Go" dan Deklarasi Pengukuhan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon semenjak masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda sampai dengan saat ini belum terwujudkan, sehingga berdampak kepada pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi yang belum mampu bersaing secara setara dan adil.
"Dengan terbentuknya UMKM Pribumi serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dirinya berharap dan yakin produk unggulan UMKM Pribumi selaku pelaku usaha mikro kecil-menengah mampu menembus pasar dunia/go Internasional." Ungkapnya.
Lepas dari itu dirinya menyampaikan upaya pemberdayaan usaha mikro kecil-menengah pribumi bukanlah merupakan sikap sentimen anti Cina/non-pribumi.
Sementara dalam sambutannya Deni Hermawan menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh tim dan panitia serta pelaku usaha mikro kecil-menengah yang telah berjuang dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah hingga terbentuknya UMKM Pribumi di Kabupaten Cirebon.
Disampaiknnya UMKM Pribumi kini sudah terbentuk di 17 Kabupaten.
Guna memotivasi,memudahkan dan mengembangkan bakat dari para pelaku usaha mikro kecil-menengah dirinya memperkenalkan sebuah karya dari UMKM Pribumi berupa Aplikasi "Pagedu Go"/(paguyuban Gerobak Duit) yang dapat di unduh dan di download langsung dari PlayStore serta dapat memberikan peluang bagi para pencari kerja untuk menjadi jasa antar barang/kurir.
"Untuk webnya sendiri kami berencana membuka dengan nama Exspo Go yang nantinya semua UMKM dari setiap Kabupaten harus memilki produk unggulan seperti prodak unggulan dari kota Bogor yaitu sabun yang terbuat dari beras,untuk itu dirinyapun berharap UMKM Pribumi Cirebon dapat berperan dalam menciptakan prodak unggulan untuk diakseskan dan dikenalkan di pameran yang rencananya akan di selenggarakan di bulan juli tahun 2020 di Dubai paparnya.
Menurut Wartono jumlah Koperasi di Kabupaten Cirebon yang tidak berjalan sebanyak 75 dari 756 Koperasi yang berjalan.dari koperasi yang berjalan inilah akan lahir para pelaku usaha mikro kecil-menengah untuk menciptakan peluang usaha kuliner maupun berbagai kerajinan tangan.
Berdasarkan data tahun 2018 yang di anggarkan dari APBD.Kabupaten Cirebon memiliki 31032 pelaku usaha mikro yang tersebar di 412 desa,12 kelurahan dan 40 kecamatan.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Cirebon memilki komitmen untuk membangun masyarakatnya melalui visi Bupati Cirebon periode 2019-2024,yaitu berbudaya,sejahtera, agamis,maju dan aman.
Untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kabupaten dan Kota Cirebon komitmen tersebut di tuangkan dalam program dan kegiatan yang berada di perangkat daerah yaitu di Dinas Koperasi UKM Kabupaten Cirebon.
Dari kegiatan tersebut UMKM dapat menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan dari wirausaha mikro menjadi usaha kecil.
Kami juga punya 3 program unggulan di Kabupaten Cirebon.yang pertama yaitu meningkatkan kelembagaan Koperasi melalui pelatihan permodalan dan sebagainya serta dua program unggulan untuk membangun wirausaha baru melalui pendirian kampung wirausaha di bidang kuliner.
Sejak tahun 2017 yang di selenggarakan di desa Gunung Jati sampai dengan saat ini.dan di tahun 2018 kami membentuk kampung wirausaha di desa Tengah Tani di bidang kuliner dan batik.
di tahun 2019 kami membangun kampung wirausaha di desa Sindangkasih Kecamatan Beber di bidang kulit tas dan sepatu yang omsetnya mencapai puluhan juta,dan di tahun ini pula kita mengikuti beberapa gelar produk seperti di hari koperasi tingkat nasional ke 72 di purwokerto Kami menjadi juara 3 tingkat nasional produk-produk unggulan dari Kabupaten Cirebon dengan mendapatkan penghargaan yang di berikan oleh Mentri Koperasi dan UKM katagori Kabupaten kota.
dan di hari ulang tahun Koperasi tingkat Jawa Barat gelar prodak UMKM khususnya pelaku usaha mikro dari Kabupaten Cirebon melalui pameran dari batik kuliner berhasil menjadi juara ke-2.bahkan dari tanggal 19-22 Desember 2019 hari ini kami tengah mengikuti pameran gelar produk di Graha Siliwangi yang akan ditutup oleh Gubernur Jawa Barat pungkasnya.
Penulis : Wahyudin
Editor : Abdi
UMKM Surabaya || Cirebon-Jawa Barat - Deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon di gelar di Gedung Negara jalan Siliwangi kampung Krucuk Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksaan Cirebon Minggu 22/12/2019 Pukul 10:00wib.
Acara dihadiri (Deni Hermawan) ketua UMKM Pribumi Jawa Barat (Wartono) plt.Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon serta tamu undangan dari beberapa pelaku usaha UMKM Kabupaten Cirebon, tokoh agama, KSP CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dengan (Sri Rahayu) sebagai ketua UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon.
Dalam sambutannya Sri Rahayu menyampaikan bahwa deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon bukan sekedar seremonial semata namun dirinya menyebutkan acara tersebut lebih untuk mengenalkan kepada Masyarakat, Dinas Pemerintah dan wakil rakyat di Kabupaten Cirebon telah terbentuk dan diresmikan kepengurusannya di Kabupaten Cirebon.
Dijelaskannya bahwa UMKM Pribumi guna memberdayakan pelaku usaha mikro kecil-menengah ke merupakan pemberdayaan usaha kecil-menengah amanat konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 Alinea-4 tentang memajukan kesejahteraan umum, dimana Negara adalah subjek ekonomi politik sehingga Negara wajib berpihak kepada kepentingan rakyat yang lemah dalam mendukung dan memberdayakan serta mengembangkan pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi.
Dimana pemberdayaan pribumi sejatinya pernah diperjuangkan oleh Hos Cokro Aminoto saat menjadi ketua serikat Islam dalam membangun kekuatan ekonomi rakyat pribumi di masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Namun pemerintah kolonial Belanda mampu melemahkan dan melumpuhkannya dengan cara bermitra dengan para pengusaha dan pedagang Cina agar menjadikan rakyat pribumi tetap berada di dalam garis kemiskinan dan tidak mampu mengembangkan peluang usahanya di negeri sendiri. Sehingga para pengusaha dan pebisnis perantau non-pribumi di tanah air menjelma menjadi kartel politik yang berpengaruh sampai dengan saat ini.
Dirinya juga menambahkan, dalam upaya memperjuangkan dan memberdayaan Masyarakat pribumi yang tertuang dalam sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia "Pagedu Go" dan Deklarasi Pengukuhan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon semenjak masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda sampai dengan saat ini belum terwujudkan, sehingga berdampak kepada pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi yang belum mampu bersaing secara setara dan adil.
"Dengan terbentuknya UMKM Pribumi serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dirinya berharap dan yakin produk unggulan UMKM Pribumi selaku pelaku usaha mikro kecil-menengah mampu menembus pasar dunia/go Internasional." Ungkapnya.
Lepas dari itu dirinya menyampaikan upaya pemberdayaan usaha mikro kecil-menengah pribumi bukanlah merupakan sikap sentimen anti Cina/non-pribumi.
Sementara dalam sambutannya Deni Hermawan menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh tim dan panitia serta pelaku usaha mikro kecil-menengah yang telah berjuang dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah hingga terbentuknya UMKM Pribumi di Kabupaten Cirebon.
Disampaiknnya UMKM Pribumi kini sudah terbentuk di 17 Kabupaten.
Guna memotivasi,memudahkan dan mengembangkan bakat dari para pelaku usaha mikro kecil-menengah dirinya memperkenalkan sebuah karya dari UMKM Pribumi berupa Aplikasi "Pagedu Go"/(paguyuban Gerobak Duit) yang dapat di unduh dan di download langsung dari PlayStore serta dapat memberikan peluang bagi para pencari kerja untuk menjadi jasa antar barang/kurir.
"Untuk webnya sendiri kami berencana membuka dengan nama Exspo Go yang nantinya semua UMKM dari setiap Kabupaten harus memilki produk unggulan seperti prodak unggulan dari kota Bogor yaitu sabun yang terbuat dari beras,untuk itu dirinyapun berharap UMKM Pribumi Cirebon dapat berperan dalam menciptakan prodak unggulan untuk diakseskan dan dikenalkan di pameran yang rencananya akan di selenggarakan di bulan juli tahun 2020 di Dubai paparnya.
Menurut Wartono jumlah Koperasi di Kabupaten Cirebon yang tidak berjalan sebanyak 75 dari 756 Koperasi yang berjalan.dari koperasi yang berjalan inilah akan lahir para pelaku usaha mikro kecil-menengah untuk menciptakan peluang usaha kuliner maupun berbagai kerajinan tangan.
Berdasarkan data tahun 2018 yang di anggarkan dari APBD.Kabupaten Cirebon memiliki 31032 pelaku usaha mikro yang tersebar di 412 desa,12 kelurahan dan 40 kecamatan.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Cirebon memilki komitmen untuk membangun masyarakatnya melalui visi Bupati Cirebon periode 2019-2024,yaitu berbudaya,sejahtera, agamis,maju dan aman.
Untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kabupaten dan Kota Cirebon komitmen tersebut di tuangkan dalam program dan kegiatan yang berada di perangkat daerah yaitu di Dinas Koperasi UKM Kabupaten Cirebon.
Dari kegiatan tersebut UMKM dapat menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan dari wirausaha mikro menjadi usaha kecil.
Kami juga punya 3 program unggulan di Kabupaten Cirebon.yang pertama yaitu meningkatkan kelembagaan Koperasi melalui pelatihan permodalan dan sebagainya serta dua program unggulan untuk membangun wirausaha baru melalui pendirian kampung wirausaha di bidang kuliner.
Sejak tahun 2017 yang di selenggarakan di desa Gunung Jati sampai dengan saat ini.dan di tahun 2018 kami membentuk kampung wirausaha di desa Tengah Tani di bidang kuliner dan batik.
di tahun 2019 kami membangun kampung wirausaha di desa Sindangkasih Kecamatan Beber di bidang kulit tas dan sepatu yang omsetnya mencapai puluhan juta,dan di tahun ini pula kita mengikuti beberapa gelar produk seperti di hari koperasi tingkat nasional ke 72 di purwokerto Kami menjadi juara 3 tingkat nasional produk-produk unggulan dari Kabupaten Cirebon dengan mendapatkan penghargaan yang di berikan oleh Mentri Koperasi dan UKM katagori Kabupaten kota.
dan di hari ulang tahun Koperasi tingkat Jawa Barat gelar prodak UMKM khususnya pelaku usaha mikro dari Kabupaten Cirebon melalui pameran dari batik kuliner berhasil menjadi juara ke-2.bahkan dari tanggal 19-22 Desember 2019 hari ini kami tengah mengikuti pameran gelar produk di Graha Siliwangi yang akan ditutup oleh Gubernur Jawa Barat pungkasnya.
Penulis : Wahyudin
Editor : Abdi
UMKM Surabaya || Cirebon-Jawa Barat - Deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon di gelar di Gedung Negara jalan Siliwangi kampung Krucuk Kelurahan Kesenden Kecamatan Kejaksaan Cirebon Minggu 22/12/2019 Pukul 10:00wib.
Acara dihadiri (Deni Hermawan) ketua UMKM Pribumi Jawa Barat (Wartono) plt.Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Cirebon serta tamu undangan dari beberapa pelaku usaha UMKM Kabupaten Cirebon, tokoh agama, KSP CIAYUMAJAKUNING (Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) dengan (Sri Rahayu) sebagai ketua UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon.
Dalam sambutannya Sri Rahayu menyampaikan bahwa deklarasi pengukuhan kepengurusan UMKM Pribumi Kabupaten Cirebon bukan sekedar seremonial semata namun dirinya menyebutkan acara tersebut lebih untuk mengenalkan kepada Masyarakat, Dinas Pemerintah dan wakil rakyat di Kabupaten Cirebon telah terbentuk dan diresmikan kepengurusannya di Kabupaten Cirebon.
Dijelaskannya bahwa UMKM Pribumi guna memberdayakan pelaku usaha mikro kecil-menengah ke merupakan pemberdayaan usaha kecil-menengah amanat konstitusi Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 pasal 33 Alinea-4 tentang memajukan kesejahteraan umum, dimana Negara adalah subjek ekonomi politik sehingga Negara wajib berpihak kepada kepentingan rakyat yang lemah dalam mendukung dan memberdayakan serta mengembangkan pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi.
Dimana pemberdayaan pribumi sejatinya pernah diperjuangkan oleh Hos Cokro Aminoto saat menjadi ketua serikat Islam dalam membangun kekuatan ekonomi rakyat pribumi di masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda. Namun pemerintah kolonial Belanda mampu melemahkan dan melumpuhkannya dengan cara bermitra dengan para pengusaha dan pedagang Cina agar menjadikan rakyat pribumi tetap berada di dalam garis kemiskinan dan tidak mampu mengembangkan peluang usahanya di negeri sendiri. Sehingga para pengusaha dan pebisnis perantau non-pribumi di tanah air menjelma menjadi kartel politik yang berpengaruh sampai dengan saat ini.
Dirinya juga menambahkan, dalam upaya memperjuangkan dan memberdayaan Masyarakat pribumi yang tertuang dalam sila ke-5 (keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia "Pagedu Go" dan Deklarasi Pengukuhan UMKM PRIBUMI Kabupaten Cirebon semenjak masa penjajahan pemerintah kolonial Belanda sampai dengan saat ini belum terwujudkan, sehingga berdampak kepada pelaku usaha mikro kecil-menengah pribumi yang belum mampu bersaing secara setara dan adil.
"Dengan terbentuknya UMKM Pribumi serta dukungan penuh dari pemerintah pusat dirinya berharap dan yakin produk unggulan UMKM Pribumi selaku pelaku usaha mikro kecil-menengah mampu menembus pasar dunia/go Internasional." Ungkapnya.
Lepas dari itu dirinya menyampaikan upaya pemberdayaan usaha mikro kecil-menengah pribumi bukanlah merupakan sikap sentimen anti Cina/non-pribumi.
Sementara dalam sambutannya Deni Hermawan menyampaikan kebanggaannya kepada seluruh tim dan panitia serta pelaku usaha mikro kecil-menengah yang telah berjuang dengan penuh semangat tanpa mengenal lelah hingga terbentuknya UMKM Pribumi di Kabupaten Cirebon.
Disampaiknnya UMKM Pribumi kini sudah terbentuk di 17 Kabupaten.
Guna memotivasi,memudahkan dan mengembangkan bakat dari para pelaku usaha mikro kecil-menengah dirinya memperkenalkan sebuah karya dari UMKM Pribumi berupa Aplikasi "Pagedu Go"/(paguyuban Gerobak Duit) yang dapat di unduh dan di download langsung dari PlayStore serta dapat memberikan peluang bagi para pencari kerja untuk menjadi jasa antar barang/kurir.
"Untuk webnya sendiri kami berencana membuka dengan nama Exspo Go yang nantinya semua UMKM dari setiap Kabupaten harus memilki produk unggulan seperti prodak unggulan dari kota Bogor yaitu sabun yang terbuat dari beras,untuk itu dirinyapun berharap UMKM Pribumi Cirebon dapat berperan dalam menciptakan prodak unggulan untuk diakseskan dan dikenalkan di pameran yang rencananya akan di selenggarakan di bulan juli tahun 2020 di Dubai paparnya.
Menurut Wartono jumlah Koperasi di Kabupaten Cirebon yang tidak berjalan sebanyak 75 dari 756 Koperasi yang berjalan.dari koperasi yang berjalan inilah akan lahir para pelaku usaha mikro kecil-menengah untuk menciptakan peluang usaha kuliner maupun berbagai kerajinan tangan.
Berdasarkan data tahun 2018 yang di anggarkan dari APBD.Kabupaten Cirebon memiliki 31032 pelaku usaha mikro yang tersebar di 412 desa,12 kelurahan dan 40 kecamatan.
Saat ini Pemerintah Kabupaten Cirebon memilki komitmen untuk membangun masyarakatnya melalui visi Bupati Cirebon periode 2019-2024,yaitu berbudaya,sejahtera, agamis,maju dan aman.
Untuk meningkatkan kesejahteraan Masyarakat Kabupaten dan Kota Cirebon komitmen tersebut di tuangkan dalam program dan kegiatan yang berada di perangkat daerah yaitu di Dinas Koperasi UKM Kabupaten Cirebon.
Dari kegiatan tersebut UMKM dapat menumbuh kembangkan perekonomian dan meningkatkan dari wirausaha mikro menjadi usaha kecil.
Kami juga punya 3 program unggulan di Kabupaten Cirebon.yang pertama yaitu meningkatkan kelembagaan Koperasi melalui pelatihan permodalan dan sebagainya serta dua program unggulan untuk membangun wirausaha baru melalui pendirian kampung wirausaha di bidang kuliner.
Sejak tahun 2017 yang di selenggarakan di desa Gunung Jati sampai dengan saat ini.dan di tahun 2018 kami membentuk kampung wirausaha di desa Tengah Tani di bidang kuliner dan batik.
di tahun 2019 kami membangun kampung wirausaha di desa Sindangkasih Kecamatan Beber di bidang kulit tas dan sepatu yang omsetnya mencapai puluhan juta,dan di tahun ini pula kita mengikuti beberapa gelar produk seperti di hari koperasi tingkat nasional ke 72 di purwokerto Kami menjadi juara 3 tingkat nasional produk-produk unggulan dari Kabupaten Cirebon dengan mendapatkan penghargaan yang di berikan oleh Mentri Koperasi dan UKM katagori Kabupaten kota.
dan di hari ulang tahun Koperasi tingkat Jawa Barat gelar prodak UMKM khususnya pelaku usaha mikro dari Kabupaten Cirebon melalui pameran dari batik kuliner berhasil menjadi juara ke-2.bahkan dari tanggal 19-22 Desember 2019 hari ini kami tengah mengikuti pameran gelar produk di Graha Siliwangi yang akan ditutup oleh Gubernur Jawa Barat pungkasnya.
Penulis : Wahyudin
Editor : Abdi