-->

Dadiah, Yogurt Tradisional Khas Indonesia Asal Minangkabau

Ilustrasi
UMKM Sumbar - Indonesia dikenal memiliki banyak warisan khazanah kuliner yang unik. Salah satunya di daerah dataran tinggi, kawasan segitiga Agam-Tanah Datar-Lima Puluah Koto, Sumatera Barat. Kawasan ini cukup terkenal memiliki racikan rempah makanan khas Minangkabau. 

Masyarakat Minang memiliki salah satu kuliner yang menjadi tradisi turun menurun, yaitu Dadiah. Kuliner ini adalah hasil fermentasi susu tradisional asal bukit tinggi. Susu yang dipermentasi adalah susu kerbau, diolah secara alami dalam buluh batang bambu selama seharian. 

"Ini seperti yogurt, makanya saya lebih suka menyebutnya yogurt khas Indonesia, rasanya yang tidak terlalu asam dan juga memiliki tekstur yang sangat lembut tapi tetap padat cocok sekali dinikmati saat kondisi yogurt ini masih dingin," kata Xiao Guan wisatawan asal Shanghai, Senin (18/2/2019) 

Proses fermentasi yang berasal dari susu ini sepintas mirip dengan yogurt. Namun ada perbedaan karakteristik. Salah satunya, adalah jenis susu yang digunakan susu segar yang diperas langsung dari kerbau. Dadiah tak banyak diproduksi di perkotaan. Namun, kuliner ini banyak diproduksi di pelosok kampung Ngarai Sianok. Kuliner ini cukup dikenal disukai oleh wisatawan mancanegara.

Ditaruh pada bambu dengan panjang sekitar 20 hingga 30 Centimeter, kemudian setiap ruasnya ditutup agar proses fermentasi berlangsung baik. Sampai dadiah mengental dan agak mengeras. Uniknya kuliner ini memiliki cara sendiri untuk menikmatinya yaitu, dinikmati bersamaan dengan emping beras atau ampiang dadiah.

Rasa asam dan juga gurih dari emping tak lupa di siram dengan gula aren, menjadi suatu kombinasi yang lengkap saat masuk ke mulut. Tak hanya emping kamu juga bisa mencicipinya sebagai lauk bersama dengan sambalado atau cabai sesuai selera.


Penulis : Genpi
Editor : Viane Cara

Beli Hubungi kami :

WhatsApp Chat

Comment (0)

Posting Komentar